Senin, 26 September 2016

Soft Skill Psikologi Manajemen


*      Sumber Daya Manusia

1.      Hasibuan
     Pengertian Sumber Daya Manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.selain itu, menurut Veithzal Rivai (2003:6), Sumber Daya Manusia adalah seorang yang siap, mau, dan mampu memberi sumbangan usaha pencapaian tujuan organisasi.

2.      Sonny Sumarsono
     Sumber Daya Manusia atau human recources mengandung dua pengertian. Pertama, adalah usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal lain SDM mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. Pengertian kedua, SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau masyarakat.


4.      M.T.E. Hariandja
     Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan disamping faktor yang lain seperti modal. Oleh karena itu SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi.

5.       Mathis dan Jackson
      SDM adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi.

6.      Demikian pula menurut The Chartered Institute of Personnel and Development (CIPD) dalam Mullins (2005). Sumber daya manusia dinyatakan sebagai strategi perancangan, pelaksanaan dan pemeliharaan untuk mengelola manusia untuk kinerja usaha yang optimal termasuk kebijakan pengembangan dan proses untuk mendukung strategi. SDM terdiri dari daya fikir dan daya fisik setiap manusia. Tegasnya kemampuan setiap manusia ditentukan oleh daya fikir dan daya fisiknya. SDM atau manusia menjadi unsur utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Peralatan yang handal atau canggih tanpa peran aktif SDM, tidak berarti apa-apa. Daya pikir adalah kecerdasan yang dibawa sejak lahir (modal dasar) sedangkan kecakapan diperoleh dari usaha (belajar dan pelatihan). Kecerdasan tolok ukurnya Intelegence Quotient (IQ) dan Emotion Quality (EQ

*      Organisasi

1.      Definisi

Organisasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah (1) kesatuan (susunan dsb) yg terdiri atas bagian-bagian (orang dsb) dll perkumpulan dsb untuk tujuan tertentu; (2) kelompok kerja sama antara orang-orang yg diadakan untuk mencapai tujuan bersama.

     Definisi organisasi secara umum

   ·         Kelompok orang yang secara bersama – sama ingin mencapai tujuan bersama

   ·         Organisasi adalah orng – orang yang usahanya harus dikoordinasikan, tersusun dari sejumlah subsistem yang saling berhubungan dan tergantung, bekerjasama atas dasar pembagian kerja, peran dan ewenang serta mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai

 Secara sederhana, organisasi bisa diartikan sebagai suatu alat atau wadah kerjasama untuk  mencapai tujuan bersama dengan pola tertentu  yang perwujudannya memiliki kekayaan baik fisik maupun non fisik. Sehingga bisa dimungkinkan terjadinya suatu konflik dalam sebuah organisasi yang dikarenakan oleh adanya ketidakselarasan tujuan, perbedaan interpretasi fakta, ketidaksepahaman yang disebabkan oleh ekspektasi perilaku dan sebagainya

Ada beberapa macam definii organisasi menurut para ahli, yaitu:

a.       Ernest Dale

 Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubungan kerja dari orang – orang dalam suatu kelompok kerja.

b.      Cyril Soffer

Organisasi adalah perserikatan orang – orang yang masing – masing diberi peranan tertentu dalam suatu sistem kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas- tugas, dibagikan diantara pemegang peranan dan kemudian digabung kedalam beberapa bentuk hasil.

c.       Chester I. Barnard

Organisasi adalah suatu sistem aktiitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih

d.      Kast dan Rosenzweig

Mendefinisikan organisasi sebagai:

·         Suatu sub sistem dari lingkungan yang lebih luas

·         Terdiri dari orang – orang yang berorientasi pada tujuan

·         Suatu sub sistem teknik, yaitu orang – orang yang menggunakan pengetahuan teknik peralatan dan fasilitas

·         Suatu sub sistem struktural yaitu orang – orang yang bekerja sama dalam berbagai kegiatan terpadu

·         Suatu sub sistem psikososial, yaitu orang – orang yang terlibat dalam hubungan sosial

·         Suatu subsistem manajerial yang merencanakan dan mengendalikan semua usaha

2.      Organisasi Formal dan Informal

Ragam arti organisasi banyak sekali berikut beberapa diantaranya, yaitu:

      1.      Organisasi statis

Yaitu gambaran skematis hubungan  hubungan kerjasama yang terdapat dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan

     2.      Organisasi Dinamis

Yaitu kegiatan yang berhubungan dengan usaha merencanakan skema organisasi. Mengadakan departementasi dan menetapkan wewenang, tugas, dan tanggung jawab.

     3.      Organisasi Formal

Yatu sistem kerjasama yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih yang dikoordinir untuk mencapai suatu tujuan yang ditetapkan secara rasional

     4.      Organisasi Informal

Yaitu kejrasama yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih yang tidak dikoordinir untuk mencapai tujuan yang disadari tapi akhirnya mempunyai tujuan bersama, dimana kedudukan dan fungsi – fungsi yang dilakukan tampak kabur.

Argyris mengemukakan 4 bidang utama organisasi informal yang berbeda dengan organisasi formal

a.       Hubungan antar pribadi, dimana organisasi formal digambarkan dengan jelas, sedang dalam organisasi informal tidak digambarkan dengan jelas, yang tergantung kepada kebutuhan mereka.

b.      Kepemimpinan, dirancang dan ditentukan dalam formal serta muncul dan dipilih secara informal.

c.       Pengendalian perilaku, dalam organisasi formal pengendalian perilaku karyawan melalui penghargaan atau hukuman, sedang kelompok informal mengendalikan para anggota dengan pemenuhan kebutuhan

d.      Ketergantugan, karena kapasitas pemimpin formal terletak pada penghargaan dan hukuman, sedang bawahan tergantung pada kelompok informal.

3.      Unsur – unsur dasar yang membentuk organisasi yaitu:

        1.      Adanya tujuan bersama

        2.      Adanya kerjasama 2 orang atau lebih

        3.      Adanya pembagian tugas

        4.      Adanya kehendak untuk bekerjasama

4.      Teori – teori Organisasi

   Teori – teori organisasi terdiri atas prinsip atau kaidah yang dipakai untuk mendirikan organisasi, yaitu:

1.      Teori klasik atau tradisional

a.       Teori birokrasi

b.      Teori administrasi

c.       Teori manajemen ilmiah

2.      Teori neo klasik yaitu pengembangan lebih lanjut teori klasik

3.      Teori modern dengan menghilangkan kaidah – kaidah yang dipkai terdahulu dalam teori klasik dan neo klasik



5.      Struktur Organisasi

Didefinisikan sebagai mekanisme formal organisasi yang diolah, Struktur ini terdiri atas unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi, atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja

Faktor – faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi, yaitu:

1.      Strategi organisasi pencapaian tujuan

2.      Perbedaan teknologi yag digunakan untuk memproduksi output yang akan membedakan bentuk struktur organisasi

3.      Kemampuan dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan sekitarnya perlu diperimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan.

4.      Besarnya organiasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasu

Unsur – unsur organisasi

a.       Spesialisasi

b.      Koordinasi kegiatan

c.       Standarisasi kegiatan

d.      Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan

e.       Ukuran satuan kerja



6.      Bentuk – bentuk Organisasi

                 bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan fungsi – fungsi dan departementasi yang  menunjukan hubungan kejasama.

Bagan ini menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi, yaitu:

1.      Pembagian kerja

2.      Rantai perintah

3.      Tipe pekerjaan yang dilaksanakan

4.      Pengelompokan segmen – segmen pekerjaan

5.      Tingkatan manajemen



7.      Bentuk – bentuk organisasi dibedakan atas beberapa macam, yaitu:

a.       Organisasi garis

b.      Organisasi garis dan staf

c.       Organisasi fungsional

d.      Organisasi panitia

*      Kepemimpinan.

1.      Definisi

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi , memberi contoh, serta memberi motivasi kepada orang lain, sehingga dapat mencapai tujuan organisasi dan mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia. Menurut Stroner kepemimpinan adalah sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan tugas Kepemimpinan merupakan faktor yang penting dalam suatu organisasi, tugas utama seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada kemampuannya dalam melaksanakan program-program saja, tetapi lebih dari itu yaitu pemimpin harus mempu melibatkan seluruh lapisan organisasinya, anggotanya atau masyarakatnya untuk ikut berperan aktif sehingga mereka mampu memberikan kontribusi yang positif dalam usaha mencapai tujuan.



2.      3 implikasi penting dalam kepemimpinan, yaitu:

a.       Kepemimpinan melibatkan orang lain (bawahan atau pengikut), kualitas seorang pemimpin ditentukan oeleh bawahan dalam menerima pengarahan dari pemimpin.

b.      Kepemimpinan merupakan pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok. Pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan beberapa dari kegiatan anggota kelompok dan sebaliknya bahwa anggota kelompok atau bawahan secara tidak langsung mengarhkan kegiatan pemimpin.

c.       Kepemimpinan disamping dapat mempengaruhi bawahan juga mempunyai pengaruh. Dengan kata lain seorang pemimpin tidak dapat mengatakan kepada bawahan apa yang harus dikerjakan tapi juga mempengaruhi bagimana bawahan melaksanakan perintah pemimpin.



3.      Pendekatan Studi Kepemimpinan

Untuk mempelajari kepemimpinan menggunakan 3 pendekatan.

1.      Kepemimpinan tumbuh dari bakat

2.      Kepemimpinan tumbuh dari perilaku (1 dan 2 berasumsi bahwa seseorang yang memiliki bakat yang cocok atau memperlihatkan perilkau yang sesuai akan muncul sebagai pemimpin dalam situasi kelompok (organisasi) apapun yang dimasuki.

3.      Kepemimpinan bersandar pada pandangan situasi, pandangan ini berasumsi bahwa kondisi yang menentukan efektivitas kelompok

4.      Kualitas Kepemimpinan

Untuk mencapai  kualitas kepemimpinan yang efektif banyak indikator yang bisa dilakukan. Dari mitos-mitos yang telah disebutkan di depan kita mulai dapat memahami definisi kepemimpinan. Tetapi secara prinsip kita membutuhkan beberapa sifat dasar seperti kesabaran, kemampuan untuk mendengarkan, menunjukkan contoh, memiliki ambisi dan visi yang kuat, dan energi untuk menyemangati orang lain, untuk kita pelajari dan latih lebih lanjut sebagai modal dalam mengembangkan kepemimpinan. Jadi siapapun dapat menjadi pemimpin yang efektif sepanjang mengerti kualitas apa yang harus dimiliki. Untuk lebih mudah memahami definisi kepemimpinan berikut ini adalah beberapa kualitas yang dibutuhkan dalam kepemimpinan yang mudah diingat, sebagaimana di gagas oleh James B. Miller (1997) sebagai berikut:



LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN)

·         L:  Listening (Mendengarkan). Para pemimpin itu mendengarkanpendapat semua pihak yang patut didengar pendapatnya dengan pikiran terbuka.

·         E: Empowering viewpoint (Pemberdayaan). Para pemimpin itu memberdayakan dan memungkinkan orang lain bertindak.

·         A:  Ambition (Ambisi). Para pemimpin memiliki ambisi yang kuat. Mereka memiliki imajinasi, visi, dan sasaran dan kemampuan untuk mewujudkan ambisinya.

·         D – Desire (Hasrat). Para pemimpin itu memperlihatkan antusiasme, dorongan untuk maju dan keteguhan.

·         E: Example (Contoh). Mereka menjadi contoh akan prinsip-prinsip yang mereka yakini: kejujuran, akal sehat, dan kerja keras.

·         R: Respect (Menghormati). Para pemimpin itu menghormati setiap orang dan menumbuhkan rasa saling  menghormati.nologi, atau dukungan masyarakat.

·         S: Self-esteem (Menghargai Diri Sendiri). Mereka tegar dan yakin dengan diri sendiri sehingga mereka tidak perlu  “membuktikan sesuatu”  kepada orang lain.

·         H: Heart (Hati). Mereka berempati dan memiliki energi positif untuk menyemangati orang lain.

·         I: Initiative (Inisiatif). Para pemimpin memiliki dorongan sendiri dan inisiatif untuk mewujudkan sesuatu.

·         P: Patience (Kesabaran). Para pemimpin itu memiliki kesabaran yang baik, lambat dalam mengkritik, tetapi cepat dalam memuji.

Definisi kepemimpinan dari akronim tersebut dapat diringkas bahwa kepemimpinan adalah proses memberikan pengaruh atau energi positif dari hati nurani dan pemberdayaan melalui kualitas penghargaan diri, contoh yang baik, kesabaran, inisiatif, dan rasa saling menghormati sehingga setiap individu dalam organisasi terinspirasi untuk mengejar tujuan organisasi yang menjadi ambisi bersama.

5.      Teori Kepemimpinan

a.       Teori sifat kepemimpinan

Analisis ilmiah tentang kepemimpinan dimulai dengan memusatkan perhatian pada para pemimpin itu sendiri. kepemimpinan adalah suatu fungsi kualitas seorang individu, bukan fungsi situasi, teknologi, davis mengihtisarkan ada 4 ciri utama yang mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan dalam organisasi yaitu:

1.      Kecerdasan

2.      Kedewasaan sosial dan hubungan sosial yang luas

3.      Motivasi diri dan dorongan berprestasi

4.      Sikap – sikap hubungan manusiawi

b.      Teori Kelompok

Teori kelompok dalam kepemimpinan dikembangkan atas dasar ilmu psikologi sosial. Teori ini menyatakan bahwa utnuk pencapaian tujuan – tujuan kelompok harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dan bawahannya

c.       Teori Situasional

Pendekatan sifat maupun kelompok terbukti tidak memadai utnuk mengungkap teori kepemimpinan yang menyeluruh, perhatian dialihkan pada aspek – aspek situasional kepemimpinan. Fred Fiedleer telah mengajukan sebuah model dasar situasional bagi efektivitas kepemimpinan yang dikenal sebagai contingency model of leadership effectiveness yang menjelaskan hubungan antara gaya kepemimpinan dan situasi yang menguntungkan atau menyenangkan, situasi – situasi tersebut digambarkan dalam 3 dimensi empirik?

·         Hubungan pemimpin – anggota

·         Tingkat dalam struktur tugas

·         Posisi kekuasaan

d.      Teori Path – Goal

Teori ini menganalisa pengaruh kepemimpinan terutama perilaku pemimpin terhadap motivasi bawahan, kepuasan dan pelaksanaan kerja. Teori ini memasukan empat tipe atau gaya pokok perilaku pemimpin yaitu:

·         Kepemimpinan direktif

·         Kepemimpinan suportif

·         Kepemimpinan partisipatif

·         Kepemimpinan orientasi prestasi

6.      Gaya Kepemimpinan

Secara relatif ada 3 macam gaya kepemimpinan yang berbeda, yaitu:

·         Otokratis, mempunyai ciri – ciri:

a.       Semua penentuan kebijaksanaan dilakukan oleh pemimpn

b.      Teknik – teknik dan langkah – langkah kegiatan didikte oleh atasan setiap waktu

c.       Pemimpin biasanya mendikte tugas kerja bersama setiap anggota

d.      Pemimpin cenderung menjadi pribadi dalam pujian dan kecamannya terhadao kerja setiap anggota

·         Demokratis, yang mempunyai ciri – ciri:

a.         Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari pemimpin

b.         Kegiatan – kegiatan didiskusikan, langkah – langkah umum utuk tujuan kelompok dibuat, dan bila dibutuhkan petunjuk – petunjuk teknis, pemimpin mengarahkan 2 atau lebih alternatif prosedur yang dapat dipilih

c.         Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok

d.        Pemimpin adalah objektif atau “fact minded”

·         Laissez Faire, mempunyai ciri – ciri:

a.       Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu dengan partisipasi minimal dari pemimpin

b.      Bahan – bahan yang bermacam – macam disediakan oelh pemimpin yang membuat orang selalu siap bila dia akan memberikan informasi pada saat ditanya

c.       Sama sekali tidak ada partisipasi dari pemimpin dalam penentuan tugas

d.      Kadang – kadang memberi komentar spontan terhadap kegiatan anggota.



*      Kaitan antara SDM, Organisasi dan Kepemimpinan

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya. Oleh karena itu, seorang pemimpin ataupun orang – orang yang berada dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai sumber daya manusia yang mempengaruhi , memberi contoh, serta memberi motivasi kepada orang lain, sehingga dapat mencapai tujuan organisasi dan mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan sumber daya manusia yang lain. Dalam kenyataannya para pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Para pemimpin juga memainkan paranan kritis dalam membantu kelompok, organisasi atau masyarakat untuk mencapai tujuan mereka. Bila organisasi dapat mengidentifikasikan kualitas–kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan, kemampuan untuk menseleksi pemimpin-pemimpin efektif akan meningkat. Dan bila organisasi dapat mengidentifikasikan perilaku dan teknik-teknik kepemimpinan efektif, akan dicapai pengembangan efektifitas personalis dalam organisasi.



Sjafrie Sebut Kriteria Kepemimpinan yang Berhasil Harus Seperti Ini


Sjafrie Sebut Kriteria Kepemimpinan yang Berhasil Harus Seperti Ini

Warta Kota

Sjafrie Sjamsoeddin dan kalangan aktivis bertemu dan melakukan diskusi yang hangat di DKI Jakarta, Jumat (26/8/2016). 

WARTA KOTA, PALMERAH -- Bakal Calon Gubernur (Bacagub) DKI Jakarta, Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, dalam dunia militer, keberhasilan menjalankan suatu misi tidak terlepas dari prajurit-prajurit trengginas dan terlatih yang kapan pun siap diterjunkan ke medan pertempuran.

Namun, keberhasilan menjalankan misi dan terbentuknya para prajurit yang terlatih tersebut tidak lepas dari sosok pemimpin yang berkualitas dengan segudang pengalaman yang mendukung kepemimpinannya.

“Jadi, menjalani suatu organisasi itu memang tergantung pemimpin. Kemudian, untuk menjalani kepemimpinan itu memang ada definisi teorinya, tapi yang paling utama itu adalah achievement,” kata Sjafrie melalui siaran elektroniknya, Selasa (20/9/2016).

Namun, sebetulnya esensi dari kepemimpinan (dalam konteks militer) itu, menurut Sjafrie, adalah bagaimana dia pertama, mission accomplish. Kemudian yang kedua bagaimana dia mensejahterahkan prajurit yang berada di bawah komandonya.

"Itu sebetulnya kata kunci yang umum,” tegas mantan Pangdam Jaya itu.

Sjafrie mengungkapkan, ada koridor untuk mengasah kepemimpinan tersebut. Pertama, kepemimpinan tidak bisa diraih dengan cara instan. Ia mengumpamakan, bahwa jika ingin mengasah kepemimpinan itu tidak bisa dia seperti masuk di mesin cuci.

"Masuk, keluar, terus langsung jadi, tidak bisa seperti itu, butuh proses panjang,” ujar Sjafrie.



Rabu, 28 September 2016 - 22:27 wib

Hary Tanoe Lantik Ratusan Kader Partai Perindo se-Tabanan & Jembrana

TABANAN - Ketua Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, turun langsung ke daerah di Bali untuk melantik ratusan pengurus mulai dari level pengurus pimpinan cabang dan pengurus ranting se-Kabupaten Tabanan dan Jembrana.

Sebanyak sepuluh Dewan Pimpinan Cabang yang terdiri dari 136 Dewan Pimpinan Ranting Partai Perindo Kabupaten Tabanan dan lima Dewan Pimpinan Cabang Partai Perindo Kabupaten Jembrana dan 51 Dewan Pimpinan Ranting hari ini, Rabu (28/9/2016) dilantik langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo yang bertempat di Soka Indah Bungalows, Tabanan, Bali.

Hary Tanoe menggelorakan visi partai dihadapan ratusan kader yang dilantik, Ia berharap momentum pelantikan ini dijadikan momentum dan tekad seluruh kader untuk mengembangkan Partai Perindo agar lebih besar dan mengakar di masyarakat Bali.

"Dengan keberadaan Partai Perindo di Bali, bagaimana kita membangun Partai Perindo maupun sayap-sayapnya termasuk Kartini Perindo dengan maksimal," ungkap Hary Tanoe di hadapan ratusan kader Perindo Bali, Tabanan.

Hary Tanoe menjelaskan, terdapat tiga esensi penting berbangsa dan bernegara yaitu menciptakan bangsa Indonesia bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Keberadaan Partai Perindo diharapkan mampu menjalankan tiga pilar negara tersebut.

"Kita ingin membangun Tabanan, kita ingin membangun Bali kita ingin membangun Indonesia agar Indonesia makmur. Kader-kader Perindo harus punya tekad itu," tandasnya




Sumber :

·         Widytmini. (1996). Pengantar Organisasi dan Metode. Jakarta: Universitas Gunadarma

·         Saputro, Mukhyi.(1995). Pengantar Manajemen Umum.Jakarta: Universitas Gunadarma