
1. Hasibuan
Pengertian Sumber Daya Manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.selain itu, menurut Veithzal Rivai (2003:6), Sumber Daya Manusia adalah seorang yang siap, mau, dan mampu memberi sumbangan usaha pencapaian tujuan organisasi.
Pengertian Sumber Daya Manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.selain itu, menurut Veithzal Rivai (2003:6), Sumber Daya Manusia adalah seorang yang siap, mau, dan mampu memberi sumbangan usaha pencapaian tujuan organisasi.
2. Sonny
Sumarsono
Sumber Daya Manusia atau human recources mengandung dua pengertian. Pertama, adalah usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal lain SDM mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. Pengertian kedua, SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau masyarakat.
Sumber Daya Manusia atau human recources mengandung dua pengertian. Pertama, adalah usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal lain SDM mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. Pengertian kedua, SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau masyarakat.
4. M.T.E.
Hariandja
Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan disamping faktor yang lain seperti modal. Oleh karena itu SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi.
Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan disamping faktor yang lain seperti modal. Oleh karena itu SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi.
5. Mathis dan Jackson
SDM adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi.
SDM adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi.
6. Demikian
pula menurut The Chartered Institute of Personnel and Development (CIPD) dalam
Mullins (2005). Sumber daya manusia dinyatakan sebagai strategi perancangan,
pelaksanaan dan pemeliharaan untuk mengelola manusia untuk kinerja usaha yang
optimal termasuk kebijakan pengembangan dan proses untuk mendukung strategi. SDM
terdiri dari daya fikir dan daya fisik setiap manusia. Tegasnya kemampuan
setiap manusia ditentukan oleh daya fikir dan daya fisiknya. SDM atau manusia
menjadi unsur utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Peralatan yang
handal atau canggih tanpa peran aktif SDM, tidak berarti apa-apa. Daya pikir
adalah kecerdasan yang dibawa sejak lahir (modal dasar) sedangkan kecakapan
diperoleh dari usaha (belajar dan pelatihan). Kecerdasan tolok ukurnya
Intelegence Quotient (IQ) dan Emotion Quality (EQ

1. Definisi
Organisasi
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah (1) kesatuan (susunan dsb)
yg terdiri atas bagian-bagian (orang dsb) dll perkumpulan dsb untuk tujuan
tertentu; (2) kelompok kerja sama antara orang-orang yg diadakan untuk mencapai
tujuan bersama.
Definisi organisasi
secara umum
·
Kelompok orang yang secara bersama – sama ingin
mencapai tujuan bersama
·
Organisasi adalah orng – orang yang usahanya
harus dikoordinasikan, tersusun dari sejumlah subsistem yang saling berhubungan
dan tergantung, bekerjasama atas dasar pembagian kerja, peran dan ewenang serta
mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai
Secara
sederhana, organisasi bisa diartikan sebagai suatu alat atau wadah kerjasama
untuk mencapai tujuan bersama dengan pola tertentu yang perwujudannya
memiliki kekayaan baik fisik maupun non fisik. Sehingga bisa dimungkinkan
terjadinya suatu konflik dalam sebuah organisasi yang dikarenakan oleh adanya
ketidakselarasan tujuan, perbedaan interpretasi fakta, ketidaksepahaman yang
disebabkan oleh ekspektasi perilaku dan sebagainya
Ada beberapa
macam definii organisasi menurut para ahli, yaitu:
a. Ernest
Dale
Organisasi
adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan
pemeliharaan suatu struktur atau pola hubungan kerja dari orang – orang dalam
suatu kelompok kerja.
b. Cyril
Soffer
Organisasi adalah
perserikatan orang – orang yang masing – masing diberi peranan tertentu dalam
suatu sistem kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi
tugas- tugas, dibagikan diantara pemegang peranan dan kemudian digabung kedalam
beberapa bentuk hasil.
c. Chester
I. Barnard
Organisasi
adalah suatu sistem aktiitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
d. Kast
dan Rosenzweig
Mendefinisikan
organisasi sebagai:
·
Suatu sub sistem dari lingkungan yang lebih luas
·
Terdiri dari orang – orang yang berorientasi
pada tujuan
·
Suatu sub sistem teknik, yaitu orang – orang yang
menggunakan pengetahuan teknik peralatan dan fasilitas
·
Suatu sub sistem struktural yaitu orang – orang
yang bekerja sama dalam berbagai kegiatan terpadu
·
Suatu sub sistem psikososial, yaitu orang –
orang yang terlibat dalam hubungan sosial
·
Suatu subsistem manajerial yang merencanakan dan
mengendalikan semua usaha
2. Organisasi
Formal dan Informal
Ragam arti
organisasi banyak sekali berikut beberapa diantaranya, yaitu:
1. Organisasi
statis
Yaitu gambaran
skematis hubungan hubungan kerjasama
yang terdapat dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan
2. Organisasi
Dinamis
Yaitu kegiatan
yang berhubungan dengan usaha merencanakan skema organisasi. Mengadakan departementasi
dan menetapkan wewenang, tugas, dan tanggung jawab.
3. Organisasi
Formal
Yatu sistem
kerjasama yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih yang dikoordinir untuk
mencapai suatu tujuan yang ditetapkan secara rasional
4. Organisasi
Informal
Yaitu kejrasama
yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih yang tidak dikoordinir untuk mencapai
tujuan yang disadari tapi akhirnya mempunyai tujuan bersama, dimana kedudukan
dan fungsi – fungsi yang dilakukan tampak kabur.
Argyris
mengemukakan 4 bidang utama organisasi informal yang berbeda dengan organisasi
formal
a.
Hubungan antar pribadi, dimana organisasi formal
digambarkan dengan jelas, sedang dalam organisasi informal tidak digambarkan
dengan jelas, yang tergantung kepada kebutuhan mereka.
b.
Kepemimpinan, dirancang dan ditentukan dalam formal
serta muncul dan dipilih secara informal.
c.
Pengendalian perilaku, dalam organisasi formal
pengendalian perilaku karyawan melalui penghargaan atau hukuman, sedang
kelompok informal mengendalikan para anggota dengan pemenuhan kebutuhan
d.
Ketergantugan, karena kapasitas pemimpin formal
terletak pada penghargaan dan hukuman, sedang bawahan tergantung pada kelompok
informal.
3. Unsur
– unsur dasar yang membentuk organisasi yaitu:
1. Adanya
tujuan bersama
2. Adanya
kerjasama 2 orang atau lebih
3. Adanya
pembagian tugas
4. Adanya
kehendak untuk bekerjasama
4.
Teori – teori Organisasi
Teori –
teori organisasi terdiri atas prinsip atau kaidah yang dipakai untuk mendirikan
organisasi, yaitu:
1.
Teori klasik atau tradisional
a.
Teori birokrasi
b.
Teori administrasi
c.
Teori manajemen ilmiah
2.
Teori neo klasik yaitu pengembangan lebih lanjut teori
klasik
3.
Teori modern dengan menghilangkan kaidah – kaidah yang
dipkai terdahulu dalam teori klasik dan neo klasik
5.
Struktur Organisasi
Didefinisikan
sebagai mekanisme formal organisasi yang diolah, Struktur ini terdiri atas
unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi, atau
desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja
Faktor –
faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi, yaitu:
1.
Strategi organisasi pencapaian tujuan
2.
Perbedaan teknologi yag digunakan untuk memproduksi
output yang akan membedakan bentuk struktur organisasi
3.
Kemampuan dan cara berpikir para anggota serta
kebutuhan mereka juga lingkungan sekitarnya perlu diperimbangkan dalam
penyusunan struktur perusahaan.
4.
Besarnya organiasi dan satuan kerjanya mempengaruhi
struktur organisasu
Unsur –
unsur organisasi
a.
Spesialisasi
b.
Koordinasi kegiatan
c.
Standarisasi kegiatan
d.
Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan
e.
Ukuran satuan kerja
6.
Bentuk – bentuk Organisasi
bagan
organisasi memperlihatkan tentang susunan fungsi – fungsi dan departementasi
yang menunjukan hubungan kejasama.
Bagan ini
menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi, yaitu:
1.
Pembagian kerja
2.
Rantai perintah
3.
Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4.
Pengelompokan segmen – segmen pekerjaan
5.
Tingkatan manajemen
7.
Bentuk – bentuk organisasi dibedakan atas beberapa
macam, yaitu:
a.
Organisasi garis
b.
Organisasi garis dan staf
c.
Organisasi fungsional
d.
Organisasi panitia

1. Definisi
Kepemimpinan
adalah proses mempengaruhi , memberi contoh, serta memberi motivasi kepada
orang lain, sehingga dapat mencapai tujuan organisasi dan mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia. Menurut
Stroner kepemimpinan adalah sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi
kegiatan yang berhubungan dengan tugas Kepemimpinan merupakan faktor yang
penting dalam suatu organisasi, tugas utama seorang pemimpin dalam menjalankan
kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada kemampuannya dalam melaksanakan
program-program saja, tetapi lebih dari itu yaitu pemimpin harus mempu
melibatkan seluruh lapisan organisasinya, anggotanya atau masyarakatnya untuk
ikut berperan aktif sehingga mereka mampu memberikan kontribusi yang positif
dalam usaha mencapai tujuan.
2. 3 implikasi
penting dalam kepemimpinan, yaitu:
a.
Kepemimpinan melibatkan orang lain (bawahan atau
pengikut), kualitas seorang pemimpin ditentukan oeleh bawahan dalam menerima
pengarahan dari pemimpin.
b.
Kepemimpinan merupakan pembagian kekuasaan yang tidak
seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok. Pemimpin mempunyai
wewenang untuk mengarahkan beberapa dari kegiatan anggota kelompok dan
sebaliknya bahwa anggota kelompok atau bawahan secara tidak langsung mengarhkan
kegiatan pemimpin.
c.
Kepemimpinan disamping dapat mempengaruhi bawahan juga
mempunyai pengaruh. Dengan kata lain seorang pemimpin tidak dapat mengatakan
kepada bawahan apa yang harus dikerjakan tapi juga mempengaruhi bagimana bawahan
melaksanakan perintah pemimpin.
3. Pendekatan
Studi Kepemimpinan
Untuk mempelajari
kepemimpinan menggunakan 3 pendekatan.
1.
Kepemimpinan tumbuh dari bakat
2.
Kepemimpinan tumbuh dari perilaku (1 dan 2 berasumsi
bahwa seseorang yang memiliki bakat yang cocok atau memperlihatkan perilkau yang
sesuai akan muncul sebagai pemimpin dalam situasi kelompok (organisasi) apapun
yang dimasuki.
3.
Kepemimpinan bersandar pada pandangan situasi,
pandangan ini berasumsi bahwa kondisi yang menentukan efektivitas kelompok
4. Kualitas
Kepemimpinan
Untuk
mencapai kualitas kepemimpinan yang efektif banyak indikator yang bisa
dilakukan. Dari mitos-mitos yang telah disebutkan di depan kita mulai
dapat memahami definisi kepemimpinan. Tetapi secara prinsip kita membutuhkan
beberapa sifat dasar seperti kesabaran, kemampuan untuk mendengarkan,
menunjukkan contoh, memiliki ambisi dan visi yang kuat, dan energi untuk
menyemangati orang lain, untuk kita pelajari dan latih lebih lanjut
sebagai modal dalam mengembangkan kepemimpinan. Jadi siapapun dapat
menjadi pemimpin yang efektif sepanjang mengerti kualitas apa yang harus
dimiliki. Untuk lebih mudah memahami definisi kepemimpinan berikut ini adalah
beberapa kualitas yang dibutuhkan dalam kepemimpinan yang mudah
diingat, sebagaimana di gagas oleh James B. Miller (1997) sebagai berikut:
LEADERSHIP
(KEPEMIMPINAN)
·
L: Listening (Mendengarkan).
Para pemimpin itu mendengarkanpendapat semua pihak yang patut didengar
pendapatnya dengan pikiran terbuka.
·
E: Empowering viewpoint (Pemberdayaan).
Para pemimpin itu memberdayakan dan memungkinkan orang lain bertindak.
·
A: Ambition (Ambisi). Para
pemimpin memiliki ambisi yang kuat. Mereka memiliki imajinasi, visi, dan
sasaran dan kemampuan untuk mewujudkan ambisinya.
·
D – Desire (Hasrat). Para
pemimpin itu memperlihatkan antusiasme, dorongan untuk maju dan keteguhan.
·
E: Example (Contoh). Mereka menjadi
contoh akan prinsip-prinsip yang mereka yakini: kejujuran, akal sehat, dan
kerja keras.
·
R: Respect (Menghormati). Para
pemimpin itu menghormati setiap orang dan menumbuhkan rasa saling menghormati.nologi,
atau dukungan masyarakat.
·
S: Self-esteem (Menghargai Diri
Sendiri). Mereka tegar dan yakin dengan diri sendiri sehingga mereka tidak
perlu “membuktikan sesuatu” kepada orang lain.
·
H: Heart (Hati). Mereka berempati dan
memiliki energi positif untuk menyemangati orang lain.
·
I: Initiative (Inisiatif). Para
pemimpin memiliki dorongan sendiri dan inisiatif untuk mewujudkan sesuatu.
·
P: Patience (Kesabaran). Para
pemimpin itu memiliki kesabaran yang baik, lambat dalam mengkritik, tetapi
cepat dalam memuji.
Definisi kepemimpinan dari akronim
tersebut dapat diringkas bahwa kepemimpinan adalah proses memberikan
pengaruh atau energi positif dari hati nurani dan pemberdayaan melalui kualitas
penghargaan diri, contoh yang baik, kesabaran, inisiatif, dan rasa saling
menghormati sehingga setiap individu dalam organisasi terinspirasi untuk
mengejar tujuan organisasi yang menjadi ambisi bersama.
5. Teori Kepemimpinan
a.
Teori sifat kepemimpinan
Analisis ilmiah
tentang kepemimpinan dimulai dengan memusatkan perhatian pada para pemimpin itu
sendiri. kepemimpinan adalah suatu fungsi kualitas seorang individu, bukan
fungsi situasi, teknologi, davis mengihtisarkan ada 4 ciri utama yang mempunyai
pengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan dalam organisasi yaitu:
1.
Kecerdasan
2.
Kedewasaan sosial dan hubungan sosial yang luas
3.
Motivasi diri dan dorongan berprestasi
4.
Sikap – sikap hubungan manusiawi
b.
Teori Kelompok
Teori
kelompok dalam kepemimpinan dikembangkan atas dasar ilmu psikologi sosial. Teori
ini menyatakan bahwa utnuk pencapaian tujuan – tujuan kelompok harus ada
pertukaran yang positif antara pemimpin dan bawahannya
c.
Teori Situasional
Pendekatan sifat
maupun kelompok terbukti tidak memadai utnuk mengungkap teori kepemimpinan yang
menyeluruh, perhatian dialihkan pada aspek – aspek situasional kepemimpinan.
Fred Fiedleer telah mengajukan sebuah model dasar situasional bagi efektivitas
kepemimpinan yang dikenal sebagai contingency model of leadership effectiveness
yang menjelaskan hubungan antara gaya kepemimpinan dan situasi yang
menguntungkan atau menyenangkan, situasi – situasi tersebut digambarkan dalam 3
dimensi empirik?
·
Hubungan pemimpin – anggota
·
Tingkat dalam struktur tugas
·
Posisi kekuasaan
d.
Teori Path – Goal
Teori ini
menganalisa pengaruh kepemimpinan terutama perilaku pemimpin terhadap motivasi
bawahan, kepuasan dan pelaksanaan kerja. Teori ini memasukan empat tipe atau
gaya pokok perilaku pemimpin yaitu:
·
Kepemimpinan direktif
·
Kepemimpinan suportif
·
Kepemimpinan partisipatif
·
Kepemimpinan orientasi prestasi
6. Gaya
Kepemimpinan
Secara
relatif ada 3 macam gaya kepemimpinan yang berbeda, yaitu:
·
Otokratis, mempunyai ciri – ciri:
a.
Semua penentuan kebijaksanaan dilakukan oleh pemimpn
b.
Teknik – teknik dan langkah – langkah kegiatan didikte
oleh atasan setiap waktu
c.
Pemimpin biasanya mendikte tugas kerja bersama setiap
anggota
d.
Pemimpin cenderung menjadi pribadi dalam pujian dan
kecamannya terhadao kerja setiap anggota
·
Demokratis, yang mempunyai ciri – ciri:
a.
Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan
keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari pemimpin
b.
Kegiatan – kegiatan didiskusikan, langkah – langkah umum
utuk tujuan kelompok dibuat, dan bila dibutuhkan petunjuk – petunjuk teknis,
pemimpin mengarahkan 2 atau lebih alternatif prosedur yang dapat dipilih
c.
Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang
mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok
d.
Pemimpin adalah objektif atau “fact minded”
·
Laissez Faire, mempunyai ciri – ciri:
a.
Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu
dengan partisipasi minimal dari pemimpin
b.
Bahan – bahan yang bermacam – macam disediakan oelh
pemimpin yang membuat orang selalu siap bila dia akan memberikan informasi pada
saat ditanya
c.
Sama sekali tidak ada partisipasi dari pemimpin dalam
penentuan tugas
d.
Kadang – kadang memberi komentar spontan terhadap
kegiatan anggota.

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah potensi manusiawi
sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya. Oleh karena itu,
seorang pemimpin ataupun orang – orang yang berada dalam suatu organisasi dapat
dikatakan sebagai sumber daya manusia yang mempengaruhi , memberi contoh, serta
memberi motivasi kepada orang lain, sehingga dapat mencapai tujuan organisasi dan mendatangkan manfaat
bagi kesejahteraan sumber daya manusia yang lain. Dalam kenyataannya para
pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan, kualitas
kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Para pemimpin
juga memainkan paranan kritis dalam membantu kelompok, organisasi atau
masyarakat untuk mencapai tujuan mereka. Bila organisasi dapat mengidentifikasikan
kualitas–kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan, kemampuan untuk
menseleksi pemimpin-pemimpin efektif akan meningkat. Dan bila organisasi dapat
mengidentifikasikan perilaku dan teknik-teknik kepemimpinan efektif, akan
dicapai pengembangan efektifitas personalis dalam organisasi.
Sjafrie Sebut Kriteria Kepemimpinan yang Berhasil Harus
Seperti Ini

Warta
Kota
Sjafrie
Sjamsoeddin dan kalangan aktivis bertemu dan melakukan diskusi yang hangat di
DKI Jakarta, Jumat (26/8/2016).
WARTA KOTA, PALMERAH -- Bakal Calon Gubernur (Bacagub)
DKI Jakarta, Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, dalam dunia
militer, keberhasilan menjalankan suatu misi tidak terlepas dari prajurit-prajurit
trengginas dan terlatih yang kapan pun siap diterjunkan ke medan pertempuran.
Namun, keberhasilan menjalankan
misi dan terbentuknya para prajurit
yang terlatih tersebut tidak lepas dari sosok pemimpin
yang berkualitas dengan segudang pengalaman yang mendukung kepemimpinannya.
“Jadi, menjalani suatu
organisasi itu memang tergantung pemimpin.
Kemudian, untuk menjalani kepemimpinan itu memang ada definisi teorinya, tapi
yang paling utama itu adalah achievement,” kata Sjafrie melalui siaran
elektroniknya, Selasa (20/9/2016).
Namun, sebetulnya esensi dari
kepemimpinan (dalam konteks militer) itu, menurut Sjafrie, adalah bagaimana dia
pertama, mission accomplish. Kemudian yang kedua bagaimana dia mensejahterahkan
prajurit
yang berada di bawah komandonya.
"Itu sebetulnya kata kunci
yang umum,” tegas mantan Pangdam Jaya itu.
Sjafrie mengungkapkan, ada
koridor untuk mengasah kepemimpinan tersebut. Pertama, kepemimpinan tidak bisa
diraih dengan cara instan. Ia mengumpamakan, bahwa jika ingin mengasah
kepemimpinan itu tidak bisa dia seperti masuk di mesin cuci.
"Masuk, keluar, terus
langsung jadi, tidak bisa seperti itu, butuh proses panjang,” ujar Sjafrie.
Rabu, 28 September 2016 - 22:27
wib
Hary Tanoe Lantik Ratusan Kader Partai Perindo se-Tabanan
& Jembrana
TABANAN - Ketua
Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, turun langsung ke daerah di Bali
untuk melantik ratusan pengurus mulai dari level pengurus pimpinan cabang dan pengurus
ranting se-Kabupaten Tabanan dan Jembrana.
Sebanyak sepuluh Dewan Pimpinan
Cabang yang terdiri dari 136 Dewan Pimpinan Ranting Partai Perindo Kabupaten
Tabanan dan lima Dewan Pimpinan Cabang Partai Perindo Kabupaten Jembrana dan 51
Dewan Pimpinan Ranting hari ini, Rabu (28/9/2016) dilantik langsung oleh Ketua
Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo yang bertempat di Soka Indah
Bungalows, Tabanan, Bali.
Hary Tanoe menggelorakan visi
partai dihadapan ratusan kader yang dilantik, Ia berharap momentum pelantikan
ini dijadikan momentum dan tekad seluruh kader untuk mengembangkan Partai
Perindo agar lebih besar dan mengakar di masyarakat Bali.
"Dengan keberadaan Partai
Perindo di Bali, bagaimana kita membangun Partai Perindo maupun sayap-sayapnya
termasuk Kartini Perindo dengan maksimal," ungkap Hary Tanoe di hadapan
ratusan kader Perindo Bali, Tabanan.
Hary Tanoe menjelaskan, terdapat
tiga esensi penting berbangsa dan bernegara yaitu menciptakan bangsa Indonesia
bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Keberadaan Partai Perindo diharapkan mampu
menjalankan tiga pilar negara tersebut.
"Kita ingin membangun
Tabanan, kita ingin membangun Bali kita ingin membangun Indonesia agar
Indonesia makmur. Kader-kader Perindo harus punya tekad itu," tandasnya
Sumber
:
·
Widytmini. (1996). Pengantar Organisasi dan Metode. Jakarta: Universitas Gunadarma
·
Saputro, Mukhyi.(1995). Pengantar Manajemen Umum.Jakarta:
Universitas Gunadarma