1. Perkembangan Kesehatan Mental
Menurut Fromm sifat manusia terbentuk oleh masa kecil
mereka. Dimana masa kecil merupakan fase masuknya segala pengalaman -
pengalaman dan proses terbentuknya kebutuhan manusia. Tidak hanya kebutuhan
fisiologis dan hewani, manusia termotivasi oleh lima kebutuhan yang berbeda (
keterhubungan, keunggulan, keberakaran, kepekaan akan identitas, dan kerangka
orientasi). Kelima orientasi inilah yang kemudian akan berevolusi dari
keberadaan manusia sebagai spesies yang terpisah dan menggerakan manusia kearah
kesatuan kembali dengan dunia.
2. Konsep sehat menurut Erich Fromm
Fromm menyatakan bahwa satu perbedaan penting antara
manusia yang sehat secara mental dan manusia neurotik atau tidak warasa adalah
bahwa manusia yang sehat secara mental menemukan jawaban atas keberadaan
mereka- jawaban yang lebih sesuai dengan jumlah kebutuhan manusia. Dengan kata
lain, individu yang sehat lebih mampu menemukan cara untuk bersatu kembali
dengan dunia, dengan secara produktif memenuhi kebutuhan manusiawi akan
keterhubungan, keunggulan, kepekaan akan identitas, dan kerangka orientasi.
karena ketika seseorang tidak memenuhinya ia tidak dapat mempertahankan
kewarasannya dan ancaman ini mendorong seseorang untuk melakukan segala hal
untuk memenuhinya.
3.Teori Kepribadian
fromm menekankan pengaruh faktor sosiobiologis,
sejarah, ekonomi, dan struktur kelas yang berasumsi bahwa terpisahnya manusia
dengan dunia alam menghasilkan perasaan kesendirian dan terisolasi, kondisi
yang disebut sebagai kecemasan dasar.
Menurutnya kepribadian individu dapat dimengerti hanya
dengan memahami sejarah manusia itu sendiri, dan cara untuk mengetahuinya
dengan secara prduktif memenuhi kebutuhanmanusia akan keterhubungan,
keunggulan, keberakaran, kepekaaan akan identitas, dan kerangka orientasi
- Keterhubungan : dorongan untuk bersatu dengan satu orang atau lebih. dengan cara kepasrahan, kekuasaan, dan cinta
- Keunggulan: dorongan untuk melampaui keberadaan yang pasif dan kebutuhan menuju sesuatu yang bermakna
- Keberakaran : kebutuhan untuk berakar atau merasa berpulang pada dunia
- Kepekaan akan identitas : kemampuan untuk menyadari diri sendiri sebagai wujud yang terpisah. kita harus membentuk konsep akan diri sendiri dan untuk mampu berkata " saya adalah saya" atau " saya adalah subjek dari tindakan saya"
- Kerangka Orientasi : membuat manusia bisa mengatur berbagai rangsang yang menggangunya. manusia yang memiliki kerangka orientasi yang kuat dapat menjelaskan kejadian atau fenomena yang terjadi, sedangkan mereka yang tidak memilikinya akan berusaha menempatkan kejadian - kejadian tersebut dalam suatu kerangka agar mendapat penjelasan yang masuk akal tentangnya.
- Feist,
dan Feist. (2010). Teori kepribadian edisi 7. Jakarta : Salemba Empat.
- Schultz, Duane.
(1991). Psikologi pertumbuhan :
model-model kepribadian sehat. Yogyakarta : Kanisius.