Gordon
.G. Allport
Gordon.
G. Allport merupakan salah seorang tokoh yang ikut mengembangkan teori
Humanistik. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Humanististik adalah
suatu aliran dalam bidang psikologi yang mengatakan bahwa manusia adalah mahluk
kreatif, yang dikendalikan oleh nilai – niai dan pilihan – pilihannya sendiri. Teori
utama Allport adalah menyangkut motivasi manusia, dimana manusia digerakan oleh
sesuatu. Sesuatu itu terkait dengan kesadaran yang dilakukannya masa kini dan
masa yang akan datang, berbeda dengan psikoanalisis yang orientasinya terhadap
masa lalu.
Pandangan Allport lebih optimis, positif, dan penuh harapan. Allport tidak setuju bahwa
manusia yang sehat dikendalikan atau dikontrol oleh kekuatan – kekuatan yang
tidak sadar, sebaliknya menurut allport orang yang sehat adalah orang yang
berpikir secara rasional dan sadar, menyadari sepenuhnya kekuatan – kekuatan yang
menggerakan mereka dan dapat mengontrol kekuatan – kekuatan tersebut untuk
melakukan sesuatu. Segi pandangan yang sehat ini memberikan lebih banyak
kebebasan dalam memilih dan bertindak.
Ciri
– ciri pribadi yang sehat menurut Allport adalah seseorang yang memiliki
kepribadian yang matang
Kualitas Kepribadian
yang matang menurut allport sebagai berikut:
1.
Ekstensi sense of self
§ Kemampuan
berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam jangkauan yang luas.
§ Kemampuan
diri dan minat-minatnya dengan orang lain beserta minat mereka.
§ Kemampuan
merencanakan masa depan (harapan dan rencana)
2.
Hubungan hangat/akrab dengan orang lain
Kapasitas
intimacy (hubungan kasih dengan keluarga dan teman) dan compassion (pengungkapan
hubungan yang penuh hormat dan menghargai dengan setiap orang)
3.
Penerimaan diri
Kemampuan
untuk mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang menyinggung dorongan khusus (misal
: mengolah dorongan seks) dan menghadapi rasa frustasi, kontrol diri, presan
proporsional.
4.
Pandangan-pandangan realistis, keahlian
dan penugasan
Kemampuan
memandang orang lain, objek, dan situasi. Kapasitas dan minat dalam
penyelesaian masalah, memiliki keahlian dalam penyelesain tugas yang dipilih,
mengatasi pelbagai persoalan tanpa panik, mengasihani diri, atau tingkah laku
lain yang merusak.
5.
Objektifikasi diri: insight dan humor
Kemampuan
diri untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang lain. Humor tidak
sekedar menikmati dan tertawa tapi juga mampu menghubungkan secara positif pada
saat yang sama pada keganjilan dan absurditas diri dan orang lain.
6.
Filsafat Hidup
Ada
latar belakang yang mendasari semua yang dikerjakannya yang memberikan tujuan dan
arti. Contohnya lewat agama.Untuk memahami orang dewasa kita membutuhkan
gambaran tujuan dan aspirasinya.
Daftar Pustaka
Basuki,H.(2008). Psikologi Umum. Jakarta:Universitas Gunadarma
http://ariefksmwrdn.blogspot.co.id/2015/03/kesehatan-mental-menurut-aliran.html